Selasa, 14 Juli 2009

PENGAKUAN SOLEH HASANUDDIN


Perubahan waktu yang begitu cepat semasa aku masih kecil duduk dibangku sekolah dasar aku telah teripnotis oleh sosok penyanyi yang nama aslinya Virgiawan Listanto atau lebih populer Iwan Fales. Perjalanan waktu aku banyak mengikuti perkembangan musik tanah air kok kayaknya penyanyi yang satu ini beda dengan yang lain dan lagu-lagu yang dilantungkan sangat berani menentang rezim Presiden Soeharto. Kebanyakan lagu Iwan Fales mengenai kritikan sosial dan kita tak bisa pungkiri memang realitanya begitu kok. Di awal tahun 1996 ditempat kelahiran aku di Kota Watampone ketemu dengan teman-teman yang kebetulan suka juga dengan Iwan Fales dan kami sepakat membentuk kelompok Fals Mania yang namanya SARAF ( Satuan Remaja Aliran Fals). Kami sempat kebanyakan anggota yang mewadai satu gabungan kelompok Pecinta Iwan Fales di Kota Watampone. Di akhir tahun 1996 aku hijrah ke Kota Makassar karena aku telah diterima menjadi seorang PNS (Pegawai Negeri Sipil), tapi mengenai sosok Iwan Fales tak berhenti, aku lebih giat lagi mencari koleksi Iwan Fales mulai dari Kaset Pita, Kaset CD, Majalah dan Poster. Kegilsahan saya makin bertambah tahun 1999 terbentuk satu Ormas Rubrik Oi di Kota Makassar dan saya punya pengertian tersendiri bahwa penggemar Iwan Fales di Kota Makassar banyak juga. Yang tak asing ditelinga saya ada berbagai macam kelompok seperti. Kelompok pengamen Pantai Losari, MTM (Musik Trotoar Makassar), KPJ(Kelompok Penyanyi Jalanan serta Oi (Orang Indonesia). Kurung Waktu yang tak kami lupakan aku ketemu dengan saudara Dhedy sebagai Ketua BPW Oi Sulsel yang menawari aku untuk bergabung menjadi anggota Oi. Bergabung di Oi suatu kebanggaan yang tak pernah aku lupakan mungkin jiwa saya separuh sudah di Oi, apapun yang akan terjadi aku tak akan pernah luntur dengan Oi. Oi adalah wadah organisasi yang sangat unik bagi saya dan mempunyai tantangan yang begitu berat dan disitulah seninya Oi.

Penulis: Soleh Hasanuddin - Edisi Satu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar