Senin, 27 April 2009

Akhirnya Iwan Fals Insyaf

Salam Oi Bersatulah.......................
Ya, insyaf... mungkin kata-kata itu yang pantas aku tulis disini mengenai Iwan Fals. Insyaf dalam arti Iwan Fals telah kembali ke jalan yang benar dalam bermusiknya. Kembali pada akarnya sebagai penyanyi lagu protes dan bersuara lantang menyindir ketimpangan. Kembali pada sosok figur yang menjadi inspirasi banyak orang. Iwan Fals hanya memberi masukan dan jalur solusi bukan lagi kritikan yang pedas ditelinga, manis tapi menyentuh.

Soleh BPW Oi Sulsel

Selanjutnya......

IWAN FALS HE HE HE


Wah.. seminggu kemaren kepala ini dicekoki lagu-lagu Iwan Fals terus. Hampir disemua tempat yang tak datengi tak lepas dari lagu-lagunya Iwan. Dan sekarang jadi bosen.. hehehe.. ndak papa kan bosen, toh aku juga masih manusia.

Pas itu aku numpang mobil saudara, puter radionya kok tumben salah satu station muter lagu "Bongkar" yang dilanjutkan dengan lagu-lagu Indonesia terbaru. Ndak nyambung menurutku, dan lagian itu bukan acara request requestan. Hmm, mungkin suka sukanya si penyiar.

Berlanjut hari berikutnya pas aku ke stasiun kereta api di Surabaya, disana kan ada live show musik untuk menghibur orang yang ada disitu. Nah band disitu nyanyi lagunya Iwan Fals "Kereta Tiba Pukul Berapa" yang dilanjut dengan lagu-lagunya Koes Plus dan sederet lagu jadul lainnya. Masih nyambung juga sih.

Bersambung saat aku mampir ke toko buku besar dan terkenal yang pegawainya kurang ramah yang selalu mengawasi aku dari jauh (mungkin pikirnya aku mau nyolong). Disitu diputer lagunya Iwan. Kali ini "Suara Hati" dari awal sampai akhir sealbum tamat tak denger soalnya aku cukup lama disitu cari buku sambil baca gratisan.. heheh.

Kemudian sore-sore telponku bunyi yang sudah pasti ringtonenya adalah lagu "Satu-Satu". Seorang teman ngajak ngopi di mall itu. Sampai disana dan nyeruput cappucino, sayup sayup lagu "Pesawat Tempur" juga diputer disana. Temenku yang sibuk cari colokan kabel buat laptopnya senyam senyum dan bilang dimana ada aku disitu ada Iwan. Ada ada saja.

Lalu pas nyantai dirumah, si kecil minta dibelikan balon gara-gara liat acara TV. Ya sudah tak ajak dia ke supermarket. Lagi lagi ditempat itu aku denger lagunya Iwan Fals yang jadi soundtrack sinetron garing di TV dulu.

Wuaduh, kepalaku jadi puyeng. Kemana mana denger lagunya Iwan. Akhirnya tak bikin tidur saja. Eh, dalam tidurku itu, aku ngimpi denger lagunya Iwan lagi... Dalam ngimpi aku ngamuk dan terbangun. Ternyata kampung sebelah ada hajatan dan mereka asik nyetel album "Kantata Takwa" kencang sekali sampai suaranya masuk kedalam kamarku.

Weleh welehh... sekarang jadi bosen malah. Playlist di winamp akhirnya tak ganti dengan lagu-lagu barat. Ringtone handphone tak ganti dengan midi bawaannya. Mp3 Iwan di mobil sementara diungsikan dulu.

Hehehe.. meski suka dengan lagu-lagunya, tapi kalau setiap hari, setiap saat dan dimana saja dicekoki terus.. akhirnya bosen juga.. dan ini jadi semacam siklus tahunan.

Selanjutnya......

RUBAH

Jaman berubah keadaan tak berubah
Orang berubah tingkah laku tak berubah
Wajah berubah kok seakan tambah susah
Manusia berubah berubah rubah

Kasih yang dicari yang ada komedi
Revolusi dinanti yang ada Ashari
Lembaga berdiri berselimut korupsi
Wibawa menjadi alat melindungi diri

Pendidikan adalah anak tiri yang kesepian
Agama sebagai topeng yang menjijikkan
Kemiskinan merajalela yang kaya makin rakus saja
Kesehatan dan hukum diperjual belikan

Kesaksian tergusur oleh kepentingan pribadi
Pemerintah keasyikan berpolitik
Partai politik sibuk menuhankan uang
Ada rakyat yang lapar makan daun dan arang
Televisi sibuk mencari iklan
Sementara si Iwan menunggu giliran
Raja pane dan tendri menatap dengan mata kosong
Dimana mimpi?
Apa ditelan tsunami

Selanjutnya......

MERENUNG


Kalau Cinta sudah dibuang jangan harap keadilan akan datang
Misteri Ijazah tidak ada gunanya

Kalau mau datang koalisi sebut tiga kali namaku.....................?

Selanjutnya......

saTU Satu


Satu-satu daun berguguran
Jatuh ke bumi dimakan usia
Tak terdengar tangis tak terdengar tawa
Redalah reda …

Satu-satu tunas muda bersemi
Mengisi hidup gantikan yang tua
Tak terdengar tangis tak terdengar tawa
Redalah reda …

Waktu terus bergulir
Semuanya mesti terjadi
Daun-daun berguguran
Tunas-tunas muda bersemi

Satu-satu daun jatuh ke bumi
Satu-satu tunas muda bersemi
Tak guna tertawa
Redalah reda …

Waktu terus bergulir
Kita kan pergi dan tinggal pergi
Ke dalam tangis ke dalam tawa
Tunas-tunas muda bersemi

Selanjutnya......

Politik Uang


Boleh saja partai ribuan jumlahnya
Tapi yang menang yang punya uang
Seorang cepek ceng sudah bisa jadi presiden
Begitulah cerita yang berkembang

Gontok gontokan sudah nggak musim
Adu doku ini yang ditunggu tunggu
Pemilu tempat berpestanya uang palsu
Habis kalau nggak gitu nggak lucu

Program program berseliweran
Seperti dongeng jaman kecil dulu
Walau ternyata hanya kibul doang
Tapi kampanye bikin hati senang

Bul kibul tak kibul kibul
Kibul diadu demi perkibulan
Ini sudah dari jaman baheula
Dari jaman raja raja sampai sekarang

Uang adalah bahasa kalbu
Santapan rohani para birokrat
Tentu saja tidak semuanya
Tapi yang pasti banyak yang suka

Jangan heran korupsi menjadi jadi
Habis itulah yang diajarkan
Ideologi jadi komoditi
Bisa diekspor ke luar negeri

Uang adalah bahasa kalbu
Santapan rohani rakyat dan wakil rakyatnya
Tentu saja tidak semuanya
Tapi yang pasti banyak yang suka

Jangan heran korupsi menjadi jadi
Habis itulah yang diajarkan
Ideologi jadi dagangan
Bisa diekspor ke luar negeri

Selanjutnya......

Kamis, 23 April 2009

Deteksi: 23 Fakta Tentang Caleg Stress (?)

1. Caleg SK di Dapil I Kabupaten Sumbawa menarik kembali bantuan sebuah mesin genset yang di sumbangkannya ke mesjid. Selain itu, ia juga menarik bantuan dana sebesar Rp 1 juta yang disumbangkannya ke dua mushallah.

2. Caleg AH di Dapil I Kabupaten Sumbawa, sebelumnya ia menyumbang 100 buah kursi plastik dan 25 zak semen ke sebuah MTS di Kecamatan Labangka, Namun karena kecewa tidak meraih suara yang diharapkan, AH menarik kembali kursi dan semen tersebut.

3. Oknum caleg di Kota Sumbawa Besar yang tidak disebut nama dan parpolnya, meminta kembali uang sebesar Rp 20 ribu per orang yang diberikan dengan target 50 hingga 60 suara. Namun di pemilu, perolehan yang ada hanya ada saksi dan keluarga tim sukses.

4. Caleg nomor urut 9 dari Partai Golkar dari Kota Bogor,Yuniar, melalui tim suksesnya berinisial SB, menarik kembali ratusan buku tabungan masing-masing senilai Rp50.000 bertuliskan Karya Nyata Sejahtera yang dibagikan saat kampanye di Kampung Muara, RW 11/14, Kelurahan Pasirjaya,Kecamatan Bogor Barat. Namun saat hasil suara dihitung, dari jumlah DPT yang jumlahnya sekitar 900 suara,nama Yuniar hanya memperoleh di bawah 10 suara di RW 11 dan 14.

5. Caleg Partai Golkar dari Daerah Pemilihan I Dumai Timur Aswin memalui tim suksesnya mencabut kembali lima tiang listrik yang telah dipasang untuk menyalurkan listrik kewarga setempat.

6. Caleg dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Banjar, Jawa Barat, Srihayati, 23, ditemukan tewas gantung diri sekitar pukul 07.30 WIB Selasa (14/4).Ibu muda yang mencalonkan diri untuk daerah pemilihan (dapil) I Kota Banjar dengan nomor urut 8 itu ditemukan tewas di sebuah saung bambu di Dusun Limusnunggal RT01/01, Desa Bangunjaya,Kecamata n Langkaplancar, Kabupaten Ciamis.

7. Seorang calon legislatif (caleg) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Pahala Sianipar ditemukan tewas di kediamannya, Senin (19/04) malam. Ia tewas bunuh diri akibat menenggak obat pembasmi serangga di dalam kamarnya. Di kediamannya Jalan Pintu Air, Kecamatan Medan Kota.

8. Tim Sukses (TS) Caleg pun bisa stres bahkan mengakhiri hidupnya. Itu dibuktikan Muhammad Iqbal (28), TS seorang Caleg yang kalah. Lelaki yang menetap di Jalan Eka Surya, Gang Pribadi, Kelurahan Gedung Johor, Medan Johor ini nekat gantung diri di kediamannya, Jumat (10/4). Iqbal adalah TS seorang Caleg untuk DPRD Medan. Sejak dua bulan lalu dia aktif menjadi TS Caleg sebuah Parpol. Karena kesibukan sebelum dan saat kampanye. Lelaki dengan pekerjaan serabutan ini dikabarkan sering tak pulang ke rumah untuk ngurus kemenangan Caleg jagoannya. Karena itu, dia acap bertengkar dengan istrinya.

9. Lazuardi, seorang caleg DPRD Kota Pontianak, Kalimantan Barat, meninggal Senin (13/4) malam lalu. Ia meninggal beberapa jam setelah mengikuti penghitungan suara pemilu. Diduga caleg dari Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) ini meninggal karena terlalu lelah dan stres mengikuti rangkaian proses pemilu. Ditambah perolehan suara tak cukup untuk menjadikannya legislator.

10. Sri Sumini, caleg dari Partai Demokrat di Solo, Jawa Tengah, meninggal akibat serangan jantung dan lever pada hari Minggu (12/4). Menurut keluarga, sejak masa kampanye hingga usai pencontrengan sang caleg lebih pendiam dan terkesan menyimpan beban pikiran.

11. Di Cirebon, sebanyak 15 orang caleg mengalami depresi dan memilih melakukan pengobatan spiritual untuk menyembuhkan depresi kepada Ustaz Ujang Bustomi di Desa Sinarancang, Mundu, Cirebon.

12. Seorang calon legislator daerah pemilihan Tangerang, di perumahan elit Alam Sutera Kunciran, stres dan marah-marah karena kalah dalam pemilu legislatif 9 April lalu.Sekitar pukul 17.00 WIB (9/4) saat penghitungan suara dilakukan, seorang pria (40) yang merupakan caleg dari partai tertentu, terlihat frustasi saat mengatahui kalah dalam perolehan suara. Dia merangkak di pinggir jalan dengan membawa-bawa cangkir sambil meminta-minta uang kepada orang yang berlalu lalang, katanya kembalikan uang saya, kata caleg itu.

13. Salah seorang caleg Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI) dari Bulukumba; Andi Langade Karaeng Mappangille Minggu (12/4) bersama tim suksesnya nekat melakukan penutupan jalan sepanjang 3 km. Tindakan tersebut diduga akibat perolehan suaranya yang tidak mencukupi menjadi caleg terpilih.

14. Di Ternate, Maluku Utara, seorang caleg berinisial HT meminta kembali televisi yang sudah disumbangkan ke warga. Ini dilakukan karena perolehan suara sang caleg sangat rendah. Kejadian ini terjadi di RT 02 Kelurahan Falawaja II, Kota Ternate Selatan.

15. Seorang caleg di Cirebon, Jawa Barat, kini sering melamun dan mengurung diri. Nasib ini menimpa Iwan Setiawan, caleg Partai Patriot asal Kabupaten Kuningan. Apa yang dialami Iwan ini bisa jadi hanya satu dari banyak kasus yang bakal terjadi. Setelah mengetahui hasil penghitungan suara tidak sesuai harapan, pria berusia 29 tahun ini mendadak menjadi pendiam dan sering mengurung diri di kamar. Keluarganya menduga, perilaku Iwan Setiawan terjadi karena kekalahannya dalam pemilu 9 April lalu. Iwan Setiawan memang telah menghabiskan uang yang banyak untuk kampanye. Setidaknya Rp 300 juta ludes dibuyurkan.

16. Ni Putu Lilik Heliawati (45), caleg nomor tiga Partai Hanura untuk DPRD Buleleng, meninggal dunia secara mendadak di rumahnya Desa Bengkel, Busungbiu, Kabupaten Buleleng.Musibah terjadi Kamis (9/4) malam sekitar pukul 23.30 Wita itu. Heliawati diduga meninggal akibat serangan jantung setelah menerima telepon dari tim suksesnya bahwa perolehan suara yang bersangkutan tidak memenuhi harapan.

17. Caleg nomor urut 15 Daerah Pemilihan (Dapil) berinisial S Sirimau untuk DPRD Kota Ambon, hendak menarik kembali karpet yang telah disumbangkan kepada ibu-ibu pengajian setempat.

18. Caleg DPRD Kulon Progo menarik kembali sejumlah hadiah dan sumbangan yang pernah ia berikan kepada warga Desa Karangsari, Pengasih, Kulon Progo. Caleg yang menarik kembali sumbangan kampanyenya itu, S, caleg perempuan.Saat masa kampanye, S cukup sering memberikan sumbangan dan hadiah kepada warga. Di Dusun Kamal, Karangsari, misalnya, ia memberikan 14 zak semen untuk pembuatan jalan konblok. Menurut warga, S juga memberikan bantuan alat musik drumband dan uang tunai Rp 2,5 juta.

19. Di Kalimantan Tengah muncul dua caleg dan tiga simpatisan partai yang mengalami tekanan psikis. Dua dari lima orang itu mengalami gangguan jiwa ringan atau stres, seorang gangguan jiwa sedang atau depresi. Dua lainnya mengalami gangguan jiwa berat: terus mengoceh, murung, serta tak mau makan serta Minum. Kelimanya kini dirawat di Balai Kesehatan Jiwa Masyarakat Kalawa Atei, Kalteng.

20. Dahlan, caleg DPRD Bulukumba dari Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN). Caleg nomor urut tiga yang bertarung di Dapil I Kecamatan Herlang, Bonto Tiro dan Kajang ini, melakukan aksi penyegelan gedung SDN 225 Kajang-Kajang, Desa Borong, Kecamatan Herlang.Dahlan mulai menyegel sekolah ini sejak Sabtu (11/4) malam lalu dengan cara mengikat pintu gerbang sekolah menggunakan tali. Ia menyatakan, lahan yang ditempati gedung sekolah itu adalah miliknya.

21. Caleg EP dari partai RepublikaN menggusur 42 KK dari lahan tempat mereka tinggal di kawasan Daeo, desa Gura, kecamatan Tobelo, kabupaten Halmahera Utara (Halut). Tergusurnya warga itu dikarenakan ada pengusiran dari pemilik lahan yang beralasan bahwa tempat tinggal warga “menumpang” itu akan dibangun tempat usaha. EP yang merupakan caleg dari partai RepublikaN tak memperoleh satupun suara dari TPS para warga berdomisili, yang menjadi pemicu dari penggusuran tersebut.

22. Tim sukses salah satu caleg dari partai Golkar di Dapil I Ternate (Ternate Selatan-Moti) yang menarik televisi yang diberikan di pangkalan ojek Falajawa II, Kelurahan Kayu Merah, termasuk merusak pangkalan tersebut hanya beberapa jam setelah penghitungan suara berakhir.

23. Tim sukses Caleg berinisial MG di Kelurahan Jati Ternate melakukan penarikan televisi dan bantuan semen. Hal ini dilakukan karena suara yang diperolehnya tidak sesuai dengan harapan.

sumber: milist Perbanas (pastibanas@yahoogroups.com)

Selanjutnya......

Senin, 20 April 2009

SELAMAT DAN SUKSES UNTUK PENGURUS TERPILIH


PENGURUS KOPERASI Oi

Ian Sabir
(Ketua Umum)
Achmad Fauzie
(Sekretaris Umum)
Kresnowati (Bendahara Umum)

PENGAWAS KOPERASI Oi

Sudik Purnomo (Sodik, Ketua Bpk Oi Jaktim)
Aceng Sholeh Nurahman Syah (Acong, Ketua Bpw Oi Jawa Barat)
Mansur Makmur (Daeng Aan, Ketua, Bpk Oi Gresik)

SELAMAT BERJUANG UNTUK PENGURUS DAN PENGAWAS"

  • Komite Persiapan Rapat Nasional Pendirian Koperasi Oi Memberikan Apresiasi Yang Setinggi Tingginya.

  • Kepada Para Pendiri Koperasi Oi Yang Hadir Dari Berbagai Penjuru Tanah Air Yang Telah Mengorbankan Waktu, Tenaga Juga Harta.

  • Demi Membangun Koperasi Oi Sebagai Sistem Ekonomi Yang Kita Yakini Mampu Mengelola Sumber Daya Ekonomi Oi.

  • Sekali Lagi Terima Kasih Pejuang Ekonomi Oi.Semoga Pin Yang Kami Berikan Dan Yang Telah Disematkan Oleh Para Tokoh Oi (Kang Digo, Pak Sony, Termasuk Iwan Fals), Dapat Menjadi Simbol Yang Memotivasi Kita Untuk Senantiasa Berjuang Meningkatkan Taraf Ekonomi Di Tubuh Oi.
sumber:www.koperasi-oi.com

Selanjutnya......

Jumat, 17 April 2009

WAKIL RAKYAT


Untukmu yang duduk sambil diskusi
Untukmu yang biasa bersafari
Disana di gedung DPR

Wakil rakyat kumpulan orang hebat
Bukan kumpulan teman teman dekat
Apalagi sanak famili

Dihati dan lidahmu kami berharap
Suara kami tolong dengar lalu sampaikan
Jangan ragu jangan takut karang menghadang
Bicaralah yang lantang jangan hanya diam

Dikantong safarimu kami titipkan
Masa depan kami dan negeri ini
Dari Sabang sampai Merauke

Saudara dipilih bukan di lotere
Meski kami tak kenal siapa saudara
Kami tak sudi memilih para juara
Juara diam juara he eh juara hahaha

Untukmu yang duduk sambil diskusi
Untukmu yang biasa bersafari
Disana di gedung DPR

Dihati dan lidahmu kami berharap
Suara kami tolong dengar lalu sampaikan
Jangan ragu jangan takut karang menghadang
Bicaralah yang lantang jangan hanya diam

Wakil rakyat seharusnya merakyat
Jangan tidur waktu sidang soal rakyat
Wakil rakyat bukan paduan suara
Hanya tahu nyanyian lagu “setuju”

Wakil rakyat seharusnya merakyat
Jangan tidur waktu sidang soal rakyat
Wakil rakyat bukan paduan suara
Hanya tahu nyanyian lagu “setuju”

Wakil rakyat seharusnya merakyat
Jangan tidur waktu sidang soal rakyat
Wakil rakyat bukan paduan suara
Hanya tahu nyanyian lagu “setuju”

Wakil rakyat seharusnya merakyat
Jangan tidur waktu sidang soal rakyat
Wakil rakyat bukan paduan suara
Hanya tahu nyanyian lagu “setuju”

Selanjutnya......

Senin, 06 April 2009

SATU UNTUKMU NEGERI

Jangan Lupa saksikan Iwan Fals dalam acara Satu Untukmu Negeri di TV ONE Rabu, 8 April 2009 Pukul 18.30

Selanjutnya......