Rabu, 29 Juli 2009

UNDANGAN JAMBORE BPW Oi SULAWESI SELATAN

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakahtu.

Dengan Hormat,

Puji syukur kita panjatkan Kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan hidayanya kita masih bisa diberi kesempatan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari.

Sehubungan dengan rencana akan diadakannya Jambore Badan Pengurus Wilayah Oi Sulawesi Selatan yang bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI ke- 64 dengan ini kami atas nama Badan Pengurus Kota Oi Gowa (BPK Oi) Gowa menyampaikan seluruh teman-teman BPK / BPKK Se Sulawesi Selatan untuk menghadiri dan menyukseskan acara Jambore ini yang insya allah kami akan laksanakan:

Hari/Tanggal : Sabtu s/d Senin 15 - Agustus 2009
Tempat : Jalan Panakukang Desa Bonto Cinde Kec. Pallanga Kabupaten Gowa

Demikian hal ini kami sampaikan, besar harapakan kami teman dan kerabat BPK-BPKK Oi se Sulawesi Selatan dapat menghadirinya. Tak lupa kami haturkan ucapan terima kasih.

Ketua Panitia,

Yudi

Sekretaris,

Hairul


Mengetahui,
Ketua BPW Oi Sulawesi Selatan

Muh. Ihsan

Selanjutnya......

SILATURAHMI KEDIAMAN IWAN FALS



Foto ini adalah acara silaturahmi para anggota Oi yang baru beberapa bulan dibentuk dirumah kediaman Iwan Fals di Lewinanggung pada tahun 2005. gambar yang pakai topi mirip dengan tantara Jepang itu Muh. Ihsan (Dhedy) yang sekarang menjabat sebagai Ketua BPW Oi Sulawesi Selatan

Selanjutnya......

Selasa, 28 Juli 2009

Iwan Fals Rindukan Indonesia yang Orginal


Iwan Fals rupanya memendam kerinduan untuk berkumpul dengan para budayawan, setelah cukup lama ia tak lagi mengangkat tema-tema sosial dalam lagu-lagunya. Musisi bernama asli Virgiawan Listianto pada era keemasannya terkenal lantang menyerukan berbagai ketimpangan sosial - politik melalui musik dan sempat kena 'cekal' oleh pemerintah yang berkuasa saat itu.

Ditemui di acara Mufakat Kebudayaan di Tea Addict, Jl. Gunawarman, Jakarta Selatan, Minggu (26/7), Iwan mengatakan bahwa politik dan musik sebenarnya tak bisa selalu berjalan seiring.

"Kalau politik berurusan dengan strategi yang mengatasnamakan kesejahteraan, ada menang kalah. Tapi kalau saya menyanyi, saya enggak ngurusin menang atau kalah, paling hanya berfikir laku atau tidak. Saya melihat masyarakat sekarang sudah pintar, mereka sudah terbiasa dengan menang atau kalah, sportifitas," papar Iwan pada KapanLagi.com.

Lalu, apa harapannya untuk kebudayaan Indonesia di masa yang akan datang?

"Saya merindukan Indonesia yang original, saya maunya damai terus. Kalau kita orang Indonesia, harus hargai berbagai budaya yang ada," tegasnya.

Selanjutnya......

IWAN FALS 2009




Selanjutnya......

FOTO FOTO IWAN FALS




Selanjutnya......

Selasa, 21 Juli 2009

KELUARGA IWAN FALS


Foto Keluarga Virgiawan Listanto yang ngga pernah dipublikasikan di media

Selanjutnya......

Senin, 20 Juli 2009

JAMBORE BPW Oi SULSEL TAHUN 2009


Yth: Seluruh Badan Pengurus Kota dan Kabupaten mari kita sukseskan Jambore BPW Oi Sulawesi Selatan Tahun 2009 yang rencana kami akan laksanakan di BUMI Perkemahan CA'DIKA Kec. Limbung Kabupaten GOWA pada tanggal 15 - 17 Agustus 2009
Hormat kami,
Ketua BPW Oi Sulawesi Selatan

Muh. Ihsan (Dhedy)
0411-5014090

Selanjutnya......

The Rolling Stone Interview: Iwan Fals


Iwan Fals berbicara dari hati tentang sikapnya terhadap militer, Pemilu 2009, fans yang merindukan sosok Iwan Fals yang bengal, dan karya-karyanya yang belum jelas kapan akan dirilis Oleh Adib Hidayat Foto oleh Drigo L. Tobing

Mata Iwan Fals berbinar saat album baru Bob Dylan Together Through Life yang saya bawa petang itu diterimanya. “Wah, terima kasih sekali. Sudah lama saya tidak menyimak lagu-lagu Bob Dylan. Rolling Stone bawa dia ke Indonesia dong,” kata Iwan yang langsung meminta asistennya untuk mengambil audio system untuk memutar CD di sudut rumah Iwan Fals di Leuwinanggung malam itu. Saya datang kembali ke Leuwinanggung setelah dua hari sebelumnya melihat Iwan Fals dan Slank bersatu di Panggung Kita di Leuwinanggung, membawakan lagu-lagu bertema politik lewat konser bertema Panji-Panji Demokrasi.


Terakhir melakukan interview panjang dengan Iwan Fals adalah saat dirinya merilis album 50:50 di tahun 2007. Akhir tahun 2008, saya sempat datang ke Leuwinanggung untuk memberikan secara simbolis penghargaan The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa. Kami cukup banyak berbicara saat itu soal reuni Kantata Takwa dan kepergian Iwan Fals ke India. Kami kembali bertemu saat Iwan Fals shooting Clas Music Heroes di kawasan Manggarai. Iwan sempat menanyakan kabar anak dan istri saya yang dirawat karena sakit. Iwan Fals memang begitu peduli dengan kesehatan. Setiap konser tak lupa selalu bertanya soal kesehatan penontonnya.


Iwan Fals meminta kepada asistennya mengganti lukisan besar yang persis terpajang di dinding belakang tempat dia duduk. ”Saya mau ganti lukisan yang besar itu, sekalian buat promosi saya bisa melukis, hahaha. Lukisan ini rekaman perasaan saya saja. Kalau kata keponakan saya, ini Iwan Fals lagi buang-buang cat. Lukisan ini sudah hampir setahun usianya ya. Tapi ini masih belum jadi,” kata Iwan terkekeh. Saya lantas meminta Iwan Fals untuk membuat pameran. ”Ayo, lihat deh sini lukisan-lukisan saya yang lain. Mau lihat, nggak? Kacau nih, Anda mengompori saya untuk pamer lukisan.”


Banyak lukisan yang belum jadi. Sekitar 100 lukisan Iwan Fals terpampang. Iwan membawa saya menuju studio. Ruang dapur. Ruang tamu dan beberapa sudut rumah yang di semuanya terpampang lukisan-lukisan yang dibuat Iwan Fals. Lukisannya lebih mengarah pada benda-benda abs-trak. Sapuan-sapuan dengan warna yang cenderung berwarna hitam, merah, serta hijau. Tentu tidak semua orang bisa diperbolehkan masuk, berkeliling kediam-an pribadi Iwan Fals dan melihat koleksi lukisannya. Sekian lama mengenal Iwan Fals, akhirnya saya diterima dengan hangat di keluarganya.


Kami duduk di salah satu pojok rumahnya. Di depan kami terlihat dua makam. Satu makam milik putra pertama Iwan, Galang Rambu Anarki, makam kedua milik Haryo, adik Iwan Fals yang pernah merilis album bersama kelompok Sinikini.
Ditemani dengan lagu-lagu dari album terbaru Bob Dylan yang mengalun dari audio system di tempat kami duduk, saya dan Iwan Fals terlibat dalam percakap-an panjang selama hampir tiga jam. Percakap-an tentang militer, kerinduan fans yang ingin Iwan kembali bengal, dan tentu saja, tentang album baru Iwan Fals.
Sumber:www.rollingstone.co.id

Selanjutnya......

Minggu, 19 Juli 2009

JAMBORE Oi SULAWESI SELATAN

Dalam rangka memperingati Ulang Tahun Oi ke-10 BPW Oi Sulawesi Selatan akan mengadakan Jambore di Kabupaten Gowa. Mengingat kesempatan ini tema Jambore Oi Sulawesi Selatan Tahun 2009 ini mengangkat tema tentang Penghijauan.

MARI KITA RAMAIKAN JAMBORE Oi SULAWESI SELATAN TAHUN 2009
DI KABUPATEN GOWA
DAN SEBAGAI PENYELENGGARA INTI ADALAH BPK Oi KOTA GOWA

Selanjutnya......

Selasa, 14 Juli 2009

PENGAKUAN SOLEH HASANUDDIN


Perubahan waktu yang begitu cepat semasa aku masih kecil duduk dibangku sekolah dasar aku telah teripnotis oleh sosok penyanyi yang nama aslinya Virgiawan Listanto atau lebih populer Iwan Fales. Perjalanan waktu aku banyak mengikuti perkembangan musik tanah air kok kayaknya penyanyi yang satu ini beda dengan yang lain dan lagu-lagu yang dilantungkan sangat berani menentang rezim Presiden Soeharto. Kebanyakan lagu Iwan Fales mengenai kritikan sosial dan kita tak bisa pungkiri memang realitanya begitu kok. Di awal tahun 1996 ditempat kelahiran aku di Kota Watampone ketemu dengan teman-teman yang kebetulan suka juga dengan Iwan Fales dan kami sepakat membentuk kelompok Fals Mania yang namanya SARAF ( Satuan Remaja Aliran Fals). Kami sempat kebanyakan anggota yang mewadai satu gabungan kelompok Pecinta Iwan Fales di Kota Watampone. Di akhir tahun 1996 aku hijrah ke Kota Makassar karena aku telah diterima menjadi seorang PNS (Pegawai Negeri Sipil), tapi mengenai sosok Iwan Fales tak berhenti, aku lebih giat lagi mencari koleksi Iwan Fales mulai dari Kaset Pita, Kaset CD, Majalah dan Poster. Kegilsahan saya makin bertambah tahun 1999 terbentuk satu Ormas Rubrik Oi di Kota Makassar dan saya punya pengertian tersendiri bahwa penggemar Iwan Fales di Kota Makassar banyak juga. Yang tak asing ditelinga saya ada berbagai macam kelompok seperti. Kelompok pengamen Pantai Losari, MTM (Musik Trotoar Makassar), KPJ(Kelompok Penyanyi Jalanan serta Oi (Orang Indonesia). Kurung Waktu yang tak kami lupakan aku ketemu dengan saudara Dhedy sebagai Ketua BPW Oi Sulsel yang menawari aku untuk bergabung menjadi anggota Oi. Bergabung di Oi suatu kebanggaan yang tak pernah aku lupakan mungkin jiwa saya separuh sudah di Oi, apapun yang akan terjadi aku tak akan pernah luntur dengan Oi. Oi adalah wadah organisasi yang sangat unik bagi saya dan mempunyai tantangan yang begitu berat dan disitulah seninya Oi.

Penulis: Soleh Hasanuddin - Edisi Satu

Selanjutnya......

Minggu, 12 Juli 2009

NEGERI YANG HILANG (SINGEL TERBARU 2009)


Sejak album 50:50 yang dirilis 2007, Iwan Fals belum mengeluarkan album baru. Namun demikian Iwan Fals membuat beberapa singel, baik yang dipublikasikan maupun yang belum. Singel-singel tersebut antara lain "Untukmu Terkasih" yang sudah dirilis video klip dan RBTnya, serta "Badai Belum Berlalu", "Musafir", dan "Negeri yang Hilang" yang rencananya akan dirilis dalam bentuk RBT dan full track download. Lirik "Negeri yang Hilang", sebagai berikut:

NEGERI YANG HILANG
(Iwan Fals, singel, 2009)

Fajar pergi tak mau kembali
Ikuti langit nun kelabu
Sunyi hati bunga melati
Tunduk haru dan sembunyi

Lihatlah lambai jelata
Datang mencari terang
Lelah sudah satwaku memohon
Bijak pemimpin bangsa

Mana sejuk senyum damaimu
Kurindu subur dan merdeka
Bangun negeri bumi pertiwi
Sisa harimu kunanti

Lihatlah lambai jelata
Datang mencari terang
Lelah sudah satwaku memohon
Bijak pemimpin bangsa
Sayangi Indonesia...

[red/sumber: Rolling Stone Indonesia edisi Juli 2009]

Selanjutnya......

Album Mini Iwan Fals :: Single Untukmu Terkasih & Merdeka






Akhirnya di bawah bendera Falcon Music, Iwan Fals meliris mini album yang berisi 2 single terbaru yaitu "Untukmu Terkasih" dan "Merdeka".

Menariknya mini album ini diedarkan dengan harga terjangkau. Versi kaset di jual dengan harga Rp. 12.000 sedang versi CD dijual dengan harga Rp. 20.000 plus bonus DVD video clip Untukmu Terkasih.

Selamat menikmati.

Selanjutnya......

KaryaKita PUISI "Dunia Anak"


KaryaKita PUISI "Dunia Anak"
Periode 11 - 18 Juli 2009
dalam rangka Konser Bulanan Iwan Fals & Band
"C I K A L"
Sabtu, 25 Juli 2009 | jam 15.15 WIB
PanggungKITA, Kp. Leuwinanggung no.19 Cimanggis-Depok

Harap diperhatikan syarat-syarat di bawah ini!

1. Karya harus orisinil, bukan milik orang lain.

2. Karya berupa puisi tentang apa saja yang berkaitan dunia anak (anda sebagai anak kepada orangtua, anda sebagai orangtua kepada anak, dan sebagainya).

3. Diketik dalam kertas ukuran A4, maksimal 150 kata.

4. Pengiriman KaryaKita (hanya melalui email) ke karyakita@hotmail. com, dengan subject: KARYAKITA JULI.
Silahkan mulai mengirimkan karya pada tanggal 11 Juli 2009 jam 00.00. Terakhir penerimaan karya tanggal 18 Juli 2009 jam 23.59.

5. Semua karya yang masuk akan menjadi milik Tiga Rambu.

6. CANTUMKAN DATA DIRI:
a) Nama,
b) Alamat tinggal beserta kode pos,
c) No. telepon dan handphone yang dapat dihubungi,
d) Pendidikan / Pekerjaan.

7. 20 nominasi terbaik akan dipamerkan di Pendopo Iwan Fals pada Konser "C I K A L" tanggal 25 Juli 2009 – 13.30-18.30, serta 3 terbaik akan diumumkan pada saat konser.

8. Hadiah:
a) Setiap nominator diberikan Pin Nominator yang khusus dibuat 20 buah, tidak diperjualbelikan.
b) 10 Terbaik akan mendapat tiket gratis menonton Konser Bulanan Iwan Fals & Band bulan Agustus 2009.
c) Dari 10 Terbaik tersebut, dipilih 3 Terfavorit yang akan mendapatkan merchandise eksklusif Tiga Rambu yang ditandatangani oleh Iwan Fals!


Tim KaryaKita
PT Tiga Rambu
Kp. Leuwinanggung no. 19 RT 001/RW 003 Cimanggis - Depok 16956
website: www.iwanfals. co.id

facebook: www.facebook. com/pages/ Iwan-Fals/ 40991770672

Selanjutnya......

Sabtu, 11 Juli 2009

Behind The Scene Photo Shoot Iwan Fals & Slank





Suasanya pemotretan Iwan Fals & Slank oleh Agustinus Sidharta [Foto: Drigo L. Tobing]

Selanjutnya......

Panji Demokrasi Iwan Fals & Slank


Sengatan tajam dari panggung Iwan Fals dan Slank menjelang pemilihan Presiden 2009 Oleh Adib hidayat Foto oleh Agustinus Sidarta

Hari Sabtu 30 Mei 2009 menjadi sangat istimewa. Selain tema berjudul ”Panji-Panji Demokrasi” yang menjadi konsep acara sore itu, akan hadir Slank sebagai bintang tamu. Dua nama penghimpun massa musik paling besar di negeri ini akan berbagi panggung bersama. Hadir pula Oppie Andaresta, seorang penyanyi alumnus markas Slank, juga sebagai bintang tamu. Seharusnya hari itu akan hadir Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang ikut menyaksikan konser bulanan Iwan Fals dengan bintang tamu Slank. Malam sebelum konser, saya sempat menanyakan hal ini kepada mbak Yos, apakah betul RI 2 akan hadir. ”Ya, dia akan hadir. Tadi Paspampres (Pasukan Pengawal Presiden) sudah mengirim pasukan dan intel ke lokasi untuk menyisir venue. Jangan kaget jika besok ada metal detector di lokasi ya,” begitu kata Yos lewat pesan pendek ke saya. Namun entah kenapa pada pukul 14.00, satu jam sebelum acara, ada info mendadak bahwa Jusuf Kalla urung hadir.

Seperti diketahui, pagi hari tanggal 30 Mei 2009, tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan memperebutkan kursi tahun 2009 menghiasi media elektronik saat pengambilan nomor urut Pemilu 2009 di kantor KPU. Pasangan Jusuf Kalla dan Wiranto mendapat nomor 3, SBY dan Boediono nomor 2, dan Megawati dan Prabowo nomor 1. ”Mungkin beliau menaati peraturan KPU yang melarang melakukan kegiatan bersifat kampanye sebelum waktunya.” ujar Yos. Tentu akan menjadi berita nasional jika calon presiden Jusuf Kalla hadir di lokasi saat Iwan Fals dan Slank berbagi panggung bersama. Kecurigaan akan upaya menarik simpati dari penggemar Iwan Fals dan Slank pastinya akan merebak. Namun hal tersebut urung terjadi. Konser yang saya pikir akan dipenuhi oleh petugas keamanan akhirnya tidak terwujud. Terima kasih kepada bapak Jusuf Kalla yang urung hadir. Sumber :www.rollingstone.co.id/

Selanjutnya......

Sabtu, 04 Juli 2009

Liputan Khusus Iwan Fals & Slank di Rolling Stone edisi Juli 2009


Adib Hidayat, Rolling Stone Indonesia mengabarkan Iwan Fals akan membuat album kolaborasi dengan Slank. "Akhirnya bisa juga mempersatukan mereka. Bahkan akhirnya Iwan Fals dan Slank akan bikin album baru bersama. Slank dengan dua vokalis: Kaka dan Iwan Fals. Ini tentu akan menjadi peristiwa budaya maha penting. Dua api bertemu. Ibarat Dylan bertemu Stones. Mata (Dewa) Revolusi," ujar Adib di laman facebooknya.

Terkait itu, nantikan pula liputan khusus Iwan Fals dan Slank di majalah Rolling Stone edisi Juli 2009. Ini salah satu kutipan wawancara Iwan di majalah Rolling Stone tersebut. "Saya selalu ikut pemilu. Tidak pernah Golput. Walaupun saya menghormati mereka yang Golput. Saya juga salut sama Slank. Mereka nabrak sana nabrak sini. KPK didatangi. Dengan gaya slengean itu. Ditengah pasar masih ada matahari."

Selanjutnya......

Wawancara Ekslusif Iwan Fals di Majalah TRAX edisi Juni 2009


Simak wawancara ekslusif Iwan Fals di majalah TRAX edisi Juni 2009. Mengupas banyak hal, dari soal lingkungan hidup, politik, hingga perkembangan musik terkini. Ada pasti akan menemukan gaya bertutur Iwan yang senantiasa blak-blakan, apa adanya, & terasa semakin bijak. Dilengkapi pula dengan poster Iwan Fals yang cukup menarik.

Ini salah satu kutipan wawancaranya:
"Saya nggak berdaya! Ya, saya otak kecil, tapi juga besar, namun sebesar apa jika ngomongin alam semesta..."

".... sekarang harus ada perubahan yang jelas, yang bisa membawa keteduhan serta kemakmuran, bisa bawa harga diri dan kedaulatan...

Selanjutnya......

Dari Konser "Tertawa Itu Sehat, Narkoba Itu Jahat"



Oleh Andri Oktavia Hermawan dan Teguh Siswoharsono

Tertawa Itu Sehat, Narkoba Itu Jahat. Itulah tema konser yang digelar oleh PT Tiga Rambu dengan dukungan dari TVS pada Sabtu (27/6) lalu, di Panggung Kita di kediaman Iwan Fals, Dusun Kadal Meteng Leuwinanggung, Depok. Konser itu berlangsung meriah. Sepanjang acara cuaca sangat bersahabat. Kenapa manajeman Iwan Fals perlu menggelar konser itu? Selain memenuhi jadwal konser bulanan, juga ada kepedulian sosial. Sedikitnya ada empat juta korban narkoba di Indonesia. Tentu saja kita semua tahu bahwa persoalan narkoba bukan hanya urusan negara saja. Tapi urusan seluruh rakyat Indonesia. ”Masalah narkoba itu bukan urusan negara saja. Tapi urusan kita semua. Narkoba itu bikin kita sengsara. Kalau ketahuan bisa ditangkap polisi, masuk penjara. Makanya jauhi narkoba,” ungkap Iwan Fals dari atas panggung.Sebelumnya pada (19/6) juga diadakan Aksi Sosial Iwan Fals & Band yang diadakan oleh Tiga Rambu dan TVS, beberapa waktu lalu di salah satu organisasi masyarakat yang concern dengan pemberantasan Narkoba, GANNAS (Gerakan Anti Narkoba Nasional), di Pondok Labu, Jakarta Selatan. Hingga beberapa pengurus GANNAS juga terlihat hadir di lokasi acara.

Untuk mempertegas sikap permusuhan terhadap Narkoba, Tiga Rambu juga mengundang BNN (Badan Narkotika Nasional) yang menggelar pameran yang intinya memberi wawasan pada fans, tentang bahaya penyalahgunaan narkoba, lengkap dengan contoh-contoh narkoba serta leaflet anti narkoba. Selain itu, perwakilan dari BNN, yaitu dr. Viktor Pudjiadi, memberikan beberapa pengarahan terhadap pengunjung konser tentang bahayanya narkoba sebelum konser dimulai.Konser dibuka lewat lagu Intermezo. Penonton yang hadir pada saat itu masih seperempat lapangan. Tapi makin lama makin bertambah banyak hingga begitu masuk lagu Asik Ga Asik, setelah lagu Berandal Malam Di Bangku Terminal dan Sumbang. Bersambunglah rangkaian lagu 17 Juli 1996, Lagu Tiga, dan Ambisi. Sugali, Frustasi, Gelisah, Aku Bosan, Nyanyian Preman dan Jalan Panjang Yang berliku.

Setelah lagu tersebut, hadir salah satu bintang tamu konser ini yaitu Crossing Corner dengan vokalisnya Steven yang dikenal luas dari band Steven & Coconut Treez. Tak bisa dipungkiri, kehadiran mereka sangat memberi warna sehingga panggung menjadi lebih meriah.
Lewat lagu Sugali, Frustasi, dan Lilin-Lilin Kecil, Iwan berkolaborasi dengan Crossing Corner. Setelah itu melenggang sendiri menyanyikan lagu Pesta Pora. Banyak yang bilang penampilan Crossing Corner cukup menyenangkan dan memberi warna. Mengingat tembang-tembang lagu bernuansa reggae selera anak muda sekarang, jadi mengalir deras sore itu.Pada konser ini juga, Iwan Fals membawakan lagu-lagu yang menginspirasi penonton dalam rangka pilpres yang sebentar lagi akan diadakan. Seperti di lagu Manusia Setengah Dewa yang didendangkan sendiri secara akustik oleh Iwan Fals. Selain itu, tembang yang memuncakkan emosi para penonton, Buktikan, sebuah tembang bernuansa politis yang mempertanyakan komitmen para politisi negeri ini. “Kita masih punya waktu untuk berpikir siapa yang kira-kira akan dipilih,” ujar Iwan. Tapi jika pilihannya antara narkoba dan tertawa, mestinya lebih memilih tertawa yang sehat. Menurut para ahli kesehatan, yang juga dikutip Iwan Fals, bahwa tertawa 1 menit setara dengan olahraga selama 45 menit.

Band pun naik ke atas panggung kembali, mengiringi Iwan membawakan deretan lagu berikutnya, yaitu Gelisah, Aku Bosan, dan setelah itu Hua Ha Ha, yang setajuk dengan tema konser hari itu, benar-benar bikin penonton cekakan, ada puluhan kali tawa terbahak Iwan Fals khusus di lagu ini, yang disambung oleh derai tawa terbahak para penonton.

Usai dendang lagu Hua Ha Ha, Iwan membawakan lagu Nyanyian Preman, ”Preman bahasa Inggris-nya Freeman, bahasa Belanda-nya Poorman,” tegas Iwan menjelaskan makna kata tersebut.

Setelah lagu Nyanyian Preman, tiba-tiba didendangkan nada lagu yang bukan lagu milik Iwan Fals, namun sangat familiar di kuping penonton. Lagu tersebut adalah lagu Kucing Garong, dan hadirlah bintang tamu kejutan berikutnya, Denada. Denada bersama Iwan Fals & Band secara otomatis membuat seluruh pengunjung ikut asyik bergoyang. Ternyata Denada tak kalah jago berjoget layaknya penyanyi-penyanyi yang membawakan lagu Kucing Garong lainnya. Hingga Iwan pun sempat mengikuti beberapa gerakan Dena, panggilan sapa Denada.Lagu yang cukup memberi warna, sekaligus jadi pemanis penampilan Iwan sore itu, Iwan membawakan Jalan Panjang Yang Berliku bersama Denada, yang mengakhiri “pesta silaturahmi”, begitu para fans Iwan mengistilahkan.

Denada sendiri yang dihubungi iwanfals.co.id usai acara, mengaku amat surprise bisa tampil sepanggung dengan Iwan Fals. Apalagi baginya sedari dulu, seorang Iwan merupakan idola baginya. ”Nggak usah nyanyi dua lagu, nyanyi ½ lagu aja bersama Iwan Fals, gue sudah senang,” tambahnya.

Terlebih lagi baginya, nafas dari konser yang bertemakan ”Tertawa Itu Sehat, Narkoba itu Jahat”, dirasanya perlu didukung, mengingat permasalahan itu jadi salah satu permasalahan anak muda sekarang ini. ”Aku ikut bernyanyi di depan para anak muda fans Iwan, aku sangat mendukung sekali, hingga pesan anti narkoba bisa turut ku gaungkan,” tambah Denada.

Beberapa fans Iwan yang sempat ditemui iwanfals.co.id usai acara menyatakan cukup gembira bisa hadir menyaksikan Iwan Fals manggung. Begitupun dengan pihak panitia yang menurut mereka sangat profesional. Menurut Bambang dan Dalbo, dua fans Iwan yang masing-masing berasal dari Ciputat dan Kuningan ini, perlu terus dipertahankan.

Lebih khusus, Bambang menurutnya mengaku lebih pas jika melihat Iwan tampil tanpa kolaborasi dengan bintang tamu. ”Penampilan Iwan lebih baik sendiri, ketimbang dengan menghadirkan bintang tamu, sebab Bang Iwan jadi kurang galak,” tambah nominator KaryaKita periode Panji-Panji Demokrasi ini.

Bahkan, bayangan ideal dari Bambang tersebut mengimpikan Iwan Fals bisa tampil bareng Swami atau Kantata Takwa. Berbeda dengan Bambang, Dalbo malah justru merasa nyaman-nyaman saja dengan kehadiran bintang tamu, ”Tetap asyik kok, dengan hadirnya bintang tamu,” tambahnya.

Yang se-ide diantara mereka berdua, mereka berharap Iwan Fals segera mengeluarkan album barunya serta terus berkreasi dan eksis di musik-musik kaum pinggiran. ”Maju terus bang Iwan, bikin lagu-lagu galak yang mengkritik,” tambah keduanya. Hua ha..ha.ha.. Ha..ha..
(sumber.iwanfals.co.id)

Selanjutnya......

Semua Ada Solusinya


Oleh: Teguh Siswoharsono

SEMUA ada solusinya. Semua ada jalan keluarnya. Itulah kalimat yang diucapkan Iwan Fals (47) kepada tim redaksi iwanfals.co.id pada Rabu (17/6) lalu di acara Ngopi Bareng Iwan Fals di kediamannya di desa Leuwinanggung, Cimanggis, Depok.

Iwan lebih lanjut juga mencontohkan bahwa setiap orang punya solusi sendiri setiap menghadapi masalah. “Saya kalau lagi suntuk lagi sumpek biasanya tarik nafas panjang, berbaring rileks sebentar. Setelah itu, hilang rasa sumpek dan pusingnya,” ungkap pria kelahiran 3 September 1961 ini.

Masih menurut Iwan, jika setiap individu di negeri ini punya solusinya, maka Bangsa Indonesia yang sedang menghadapi multi-krisis pun harusnya punya solusi juga. Karena bangsa itu terdiri dari orang-orang. Kumpulan dari orang-orang. “Jika setiap orang punya solusi, maka bangsa pun juga punya solusi,” cetusnya.

Disadari bersama, negeri ini yang sedang menghadapi hajatan besar Pilpres, butuh dana besar. Sementara di satu sisi, persoalan yang menggerogoti bangsa juga terus berlangsung. Nyaris tak ada yang mulus di setiap departemen.

Macam-macam persoalannya. Di dunia kesehatan, banyak penyakit. Di bidang olahraga juga kurang sehat. Di bidang keuangan, malah sering tekor. Di jalur hukum, tak jarang menyimpang. Soal kedaulatan negara, banyak ulat. Banyak ulat yang mencoba menggerogoti eksistensi NKRI. “Jadi jangan khawatir, pasti ada jalan keluarnya,” ujar Iwan menenangkan.

Yang membuat si legenda musik Indonesia ini tenang, adalah karena bangsa Indonesia hanya mengalami dua musim. Tidak seperti di negara lain yang punya 4 musim. Untuk hidup tidak harus berjuang terlalu keras. Berbeda dengan penduduk Eskimo yang harus berburu beruang untuk dijadikan baju. Setiap kali membuat makanan atau minuman harus segara disantap soalnya bisa cepat dingin dan berjamur.

Di Indonesia lebih santai, bisa hidup. “Sedangkan di sini, kita buka baju saja masih bisa hidup. Tak usah jauh-jauh, padi bisa ditanam sendiri. Sayuran tinggal petik. Musim cuma dua. Matahari berlimpah, air berlimpah. Sesungguhnya, kita tak harus menggali seluruh sumber daya alam kita, itu pun masih bisa hidup. Untuk apa emas diambil? Boleh diambil tapi secukupnya saja. Yang penting untuk kebutuhan saja. Jangan memenuhi keserakahan. Kalau semua isi bumi, dan kekayaan alam yang lain di ambil, bumi bisa mati. Contoh saja, kalau manusia kumisnya dicukur, jenggot di cukur, alis dicukur, semua rambut yang tumbuh dicukur. Usus diambil, hati diambil, paru-paru diambil, gimana jadinya. Bumi pun seperti itu,” ungkap Iwan Fals.
(iwanfals.co.id)

Selanjutnya......


NONTON BARENG
Film "KANTATA TAKWA" dan diskusi
Hari: Sabtu | Tanggal: 4 Juli 2009 | Jam: 19.30 WIB Tempat: Panggung Kita - Leuwinanggung No. 19 Cimanggis, Depok (rumah Iwan Fals) HTM: Rp.20.000,- (tiket terbatas) Kantata Takwa The Movie adalah film yang dibintangi oleh personil grup musik legendaris Kantata Takwa termasuk Iwan Fals yang menjadi vokalis utamanya. Film ini selesai dibuat 18 tahun yang lalu pada masa keemasan grup Kantata Takwa dan pada saat itu rezim Soeharto sangat berkuasa. Tetapi baru pertama kali diputar untuk publik pada bulan September 2008, itupun hanya dibioskop tertentu. Info yang berkaitan dengan film Kantata Takwa: Cuplikan Film Kantata Takwa Kantata Takwa The Movie Sudah Tayang sumber: kawan-kawan OI dan facebook resmi Iwan Fals

Selanjutnya......

Rabu, 01 Juli 2009

Manusia Setengah Dewa


Wahai presiden kami yang baru
Kamu harus dengar suara ini
Suara yang keluar dari dalam goa
Goa yang penuh lumut kebosanan

Walau hidup adalah permainan
Walau hidup adalah hiburan
Tetapi kami tak mau dipermainkan
Dan kami juga bukan hiburan

Turunkan harga secepatnya
Berikan kami pekerjaan
Pasti kuangkat engkau
Menjadi manusia setengah dewa

Masalah moral masalah akhlak
Biar kami cari sendiri
Urus saja moralmu urus saja akhlakmu
Peraturan yang sehat yang kami mau

Tegakkan hukum setegak tegaknya
Adil dan tegas tak pandang bulu
Pasti kuangkat engkau
Menjadi manusia setengah dewa

Masalah moral masalah akhlak
Biar kami cari sendiri
Urus saja moralmu urus saja akhlakmu
Peraturan yang sehat yang kami mau

Turunkan harga secepatnya
Berikan kami pekerjaan
Tegakkan hukum setegak tegaknya
Adil dan tegas tak pandang bulu
Pasti kuangkat engkau
Menjadi manusia setengah dewa

Selanjutnya......

FALSKOGRAFI IWAN FALS


Falskografi ini adalah merupakan bagian perjalanan album solo dan album kelompok maupun album gabungan Iwan Fals yang sempat kami dokumentasikan. Adapun sebagian album Iwan Fals yang sampai sekarang masih langkah kami temukan. Kalau kita lihat susunan falskografi diatas album solo Iwan Fals itulah susunan yang lengkap.
(BPW Oi Sulawesi Selatan)

Selanjutnya......

PENGAKUAN IWAN FALS




Sumber :(Majalah Traxmagz)

Selanjutnya......

Karya


Lukisan ini menggambarkan begitu besarnya kekagum saya pada sosok yang kharismatik ini yang selalu melontarkan lagu kritikan sosial pada masa orde baru. tapi sosok Iwan Fals memang ngga pernah terlupakan ditelinga kita.

Selanjutnya......

Foto Iwan Fals


Iwan Fals Lagi bergaya foto diambil tahun 1994 di Cipanas

Selanjutnya......